Program Kompetisi
Back To The Present
Dunia selalu dipenuhi masalah dan isu dari masa ke masa. Beberapa hanya bertahan sebentar, beberapa ada yang cukup lama. Tetapi, beberapa masalah bertahan terlalu lama, tanpa ada usaha untuk mengatasinya. Program ini akan menghadirkan film-film yang dapat menjadi pengingat bahwa beberapa masalah terlalu nyaman berada di antara masyarakat, dan tampaknya masalah-masalah ini masih jauh dari kata usai.

Penayangan :

Tanggal : 8 - 14 Mei 2023
Tempat : FilmKita (Online Platform)

Diskusi :

Tanggal : 12 Mei 2023
Waktu : 13.00 - 14.30
Tempat : Lecture Theatre, Universitas Multimedia Nusantara & FilmKita (Hybrid)

The Vision

Cinta | National Animation for Highschool | Indonesia | SMK Bhakti Anindya | 2’00” | 2023

Sinopsis :
Seorang siswa sekolah menengah yang tidak pernah memperhatikan lingkungannya mulai berubah ketika kejadian yang tidak terduga terjadi.

Kiamat Sampah

Enggar Asfinsani | International Documentary for Highschool and University | Indonesia | Universitas Muhammadiyah Yogyakarta | 18’36” | 2022

Sinopsis :
Pandemi telah mengubah banyak hal. Termasuk Alfia, ia adalah seorang guru yang mendapatkan banyak pembelajaran dari fenomena yang ia lihat. Baginya, sampah sudah tidak pantas lagi dibuang pada tempatnya.

In Between Pleasures

Bertrand Valentino | International Fiction for University | Indonesia | Institut Kesenian Jakarta | 14’30” | 2022

Sinopsis :
Winda, seorang pekerja prostitusi yang ingin meminjam uang untuk kebutuhan pendidikan putranya, terpaksa harus memilih salah satu kandidat kepala desa yang akan mengambil alih pekerjaannya jika dia menang. Namun, di sisi lain, Winda membutuhkan uang tersebut. Fakta tersebut menimbulkan dilema di pikiran Winda. Dia harus memilih antara pekerjaannya atau kebutuhan pendidikan anaknya.

Laras Asa

Daffa Putra Ramadhan | International Documentary for Highschool and University | Indonesia | Institut Seni Indonesia Yogyakarta | 10’14” | 2023

Sinopsis :
Pak Mujianto seorang difabel yang menjadi driver ojek difabike. Tidak seperti pandangan masyarakat pada umumnya kepada seorang difabel, Pak Mujianto selalu ingin hidup mandiri tanpa belas kasih dari orang lain. Tidak mudah bagi Pak Mujianto untuk mempertahankan prinsip tersebut. Beliau mengalami banyak diskriminasi dari orang-orang sekitarnya. Meskipun begitu Pak Mujianto tetap menjalani kehidupannya dengan tekun dan semangat pantang menyerah.

Emotional Delusions and Tragedies That Drive Me Crazy

Akmal Palah | International Fiction for University | Indonesia | Institut Seni Indonesia Padang Panjang | 13’59” | 2022

Sinopsis :
Olla seorang perempuan dengan gangguan jiwa, mendadak berilusi tentang emosi tubuhnya, setelah terkena catcalling oleh segerombolan pemuda, namun emosi tersebut malah membawanya kesebuah tempat yang membuatnya mengingat kembali kejadian yang menyakitkan.